Tren sewa smartphone semakin populer di kalangan masyarakat saat ini. Banyak orang memilih untuk menyewa smartphone untuk menunjang penampilan dan mengabadikan momen bersama keluarga. Namun, di balik tren ini, terdapat risiko serius yang perlu diperhatikan, seperti ancaman pencurian data pribadi dan pembajakan akun.
Menurut pendiri dan CEO Grup VIDA, Niki Luhur, menyewa smartphone untuk keperluan sesaat memang praktis, namun kita harus ingat bahwa perangkat tersebut dapat menyimpan jejak data sensitif. Banyak orang tidak menyadari bahwa dengan mengakses akun digital atau mengisi data pribadi seperti KTP dan foto selfie di perangkat sewaan, mereka sebenarnya membuka celah bagi kejahatan siber.
“Para pelaku tidak perlu lagi meretas sistem, cukup memanfaatkan data yang tertinggal, cache aplikasi, atau akses residual di perangkat iOS atau Android, untuk mengambil alih akun korban hanya dalam hitungan menit,” ujar Niki Luhur dalam siaran pers kepada CNBC Indonesia.
Sebagai penyedia solusi identitas digital dan pencegahan fraud bersertifikasi, VIDA mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menggunakan perangkat sewaan, terutama ketika mengakses layanan digital penting seperti perbankan, dompet digital, e-commerce, maupun media sosial.