Setelah lebih dari sepuluh tahun menjual Chromecast dalam berbagai varian, akhirnya Google memutuskan untuk menghentikan produksi dongle TV murah meriah tersebut. Meskipun produksinya sudah dihentikan, penjualan masih akan dilakukan untuk produk yang sudah ada di pasar. Google juga akan terus melakukan pembaruan software dan keamanan untuk produk Chromecast terbaru, meskipun belum diungkapkan secara spesifik produk mana yang akan menerima pembaruan tersebut.
Chromecast telah menjadi salah satu produk hardware Google yang paling populer karena harganya yang terjangkau dan kemampuannya untuk mengubah TV biasa menjadi smart TV. Namun, pengganti Chromecast, yaitu Google TV Streamer, memiliki harga yang tiga kali lipat lebih mahal. Google TV Streamer dijual dengan harga USD 99,99 atau sekitar Rp 1,5 juta, dan akan tersedia mulai tanggal 24 September mendatang.
Google TV Streamer bukanlah dongle seperti Chromecast, melainkan berbentuk set top box. Produk ini menawarkan performa dan fitur yang lebih baik daripada Chromecast, seperti prosesor yang 22% lebih cepat, integrasi Thread dan Matter, konektivitas HDMI 2.1a, WiFi 5, gigabit ethernet, dan Bluetooth 5.1. Selain itu, Google TV Streamer juga dilengkapi dengan fitur menarik seperti remote yang bisa terselip, meskipun memiliki storage internal hanya 32GB.
Meskipun Google TV Streamer memiliki prosesor yang lebih cepat dan RAM yang lebih besar, namun masih kalah bersaing dengan pesaingnya seperti Nvidia Shield TV dan Apple TV 4K. Fitur AI Gemini juga disematkan dalam Google TV Streamer, untuk membantu pengguna dalam berbagai keperluan seperti merangkum ulasan film atau serial TV.