Menurut Kimberly, nggak ada pihak, termasuk pasangan, yang berhak memaksakan keinginan jika itu bertentangan dengan kehendak perempuan itu sendiri.
Dengan berbagi cerita ini, Kimberly berharap bisa menginspirasi perempuan lain untuk lebih berani menentukan apa yang terbaik buat diri mereka. Dia percaya, keputusan tentang tubuh dan kesehatan perempuan harus dihormati, apapun kondisinya.
“Aku nggak nyesel dengan kehadiran anak-anak aku. Aku sayang banget sama mereka. Tapi aku pengen perempuan lain tahu, jangan sampe merasa tertekan atau kehilangan kendali atas keputusan penting dalam hidup mereka,” tambahnya.
Cerita Kimberly jadi pengingat buat kita semua tentang pentingnya kesadaran akan hak perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Banyak perempuan yang mungkin menghadapi tekanan serupa, baik dari pasangan maupun lingkungan sekitar.
Sekarang, Kimberly fokus menjalani hidup baru dengan semangat yang lebih kuat. Dia berharap kisahnya bisa jadi motivasi buat perempuan lain untuk berani bersuara, jaga kesehatan mental, dan tetap mempertahankan hak atas tubuh mereka sendiri.