Uji laboratorium menemukan bahwa terdapat 14 bahan kimia berbahaya dengan konsentrasi di atas batas aman 0,01 mg/kg. Total ada 50 residu bahan kimia yang terdeteksi, 22 di antaranya tidak diatur dalam hukum Thailand saat ini. Sekretaris Jenderal FDA, Surachoke Tangwiwat, menjelaskan bahwa dari 50 residu kimia yang terdeteksi, 36 di antaranya masih dalam batas aman, sementara 14 lainnya tidak masuk dalam daftar pantauan karena kurangnya informasi tentang risikonya.
Surachoke menegaskan bahwa anggur impor yang terkontaminasi akan disita dan tindakan hukum akan diambil terhadap importirnya. Di sisi lain, pedagang di pasar di distrik Muang, Nakhon Ratchasima mengungkapkan bahwa setelah berita tentang anggur Shine Muscat yang terkontaminasi tersebar, konsumen mulai menghindari buah tersebut meskipun dijual dengan diskon 70%.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi konsumen untuk selalu mencuci buah-buahan secara menyeluruh sebelum mengonsumsinya. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko terpapar bahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada buah impor. Semua pihak, termasuk pemerintah, importir, dan konsumen, perlu bekerja sama untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat Thailand.