Selain merasa diremehkan, Gebsy juga kecewa dengan gajinya yang jauh di bawah standar. Permintaannya untuk kenaikan gaji ditolak dan ia dianggap beruntung masih mendapatkan gaji rendah tersebut. Selain itu, Gebsy juga sering diberi pekerjaan di luar tugas pokoknya dan dihubungi saat akhir pekan.
Komunikasi dengan rekan kerja juga menjadi masalah bagi Gebsy karena perbedaan usia yang signifikan. Hal ini membuatnya sulit untuk bersosialisasi dan merasa tidak nyaman di lingkungan kerja.
Pengalaman Gebsy sejalan dengan hasil survei dari platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent, yang menunjukkan bahwa kurangnya motivasi, kurangnya profesionalisme, dan keterampilan komunikasi yang buruk adalah alasan di balik pemecatan para fresh graduate.
Dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, Generasi Z perlu memperkuat keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Mereka juga perlu belajar untuk berkomunikasi secara efektif dengan rekan kerja dari berbagai generasi. Dengan demikian, mereka dapat mengatasi stigma negatif yang melekat pada generasi mereka dan meraih kesuksesan dalam karier mereka.