Meskipun belum ada kesimpulan global tentang risiko bunuh diri pada Hari Natal, angka bunuh diri pada Hari Natal cenderung meningkat di negara-negara Amerika Tengah dan Selatan serta Afrika Selatan, sementara menurun di Amerika Utara dan Eropa. Angka bunuh diri umumnya sedikit menurun pada hari libur nasional lainnya, meskipun terkadang meningkat satu atau dua hari setelahnya.
Faktor-faktor seperti alkohol, isolasi, dan stres kerja juga dapat memengaruhi risiko bunuh diri, tergantung pada keyakinan agama, waktu hari libur besar, dan harapan seputar keseimbangan kehidupan kerja di negara tertentu. Para peneliti menekankan pentingnya memahami faktor-faktor sosial-budaya yang berbeda di berbagai wilayah untuk mencegah kasus bunuh diri.
Studi ini merupakan salah satu yang pertama yang mengambil perspektif global tentang masalah bunuh diri. Temuan ini mungkin tidak terlalu relevan bagi dokter kesehatan mental dan program pencegahan bunuh diri, tetapi dapat membantu mereka menyesuaikan layanan sesuai dengan hari libur mana yang berisiko lebih tinggi untuk bunuh diri.
O’Shea menyarankan penambahan staf hotline pencegahan bunuh diri dan sumber daya darurat pada periode berisiko tinggi, seperti Hari Tahun Baru, untuk membantu mengurangi angka kematian akibat bunuh diri. Memahami pola risiko bunuh diri pada hari-hari tertentu dapat membantu dalam memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh masyarakat.