Sebagai contoh, Perpustakaan Nasional Korea mengadakan acara “Mind Walking” di mana para penyair membacakan karya sastra mereka, diikuti dengan diskusi dengan seseorang yang pernah mengalami kesepian ekstrem. Acara ini memberikan ruang bagi orang-orang yang merasa terisolasi untuk berkomunikasi satu sama lain.
Pada bulan Desember, para ahli dari berbagai bidang akan berkumpul untuk membahas peran kebijakan budaya di era kesepian. Kementerian juga akan membuka ruang pop-up di Seongsu-dong di Seoul timur pada tanggal 20 dan 21 Desember, menyelenggarakan konser bincang-bincang dan lokakarya tentang cara mengatasi kesepian dan keterasingan, serta program resep budaya menggunakan musik dan seni.
Dengan adanya Cultural Discourse Project, diharapkan masalah kesepian di Korea Selatan dapat dikurangi dan hubungan sosial di antara warga negara dapat diperkuat. Semoga inisiatif ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Korea Selatan.
