Kebaya resmi diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia oleh UNESCO, sebuah organisasi PBB yang mengkhususkan diri dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya. Kebaya adalah pakaian tradisional yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Singapura. Warisan budaya takbenda merujuk pada tradisi dan ekspresi hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi, termasuk seni pertunjukan, praktik sosial, ritual, dan perayaan.
Menurut keterangan resmi dari UNESCO, kebaya adalah atasan dengan bukaan di bagian depan yang sering dihiasi dengan sulaman rumit dan biasanya dikenakan dengan bros atau kancing. Kebaya sering dipakai dalam acara kasual maupun formal, pertemuan sosial, dan festival. Selain itu, kebaya juga sering digunakan dalam seni pertunjukan seperti tari, teater, dan film. Kebaya tidak hanya menjadi bagian penting dari warisan budaya, tetapi juga merupakan identitas dari berbagai komunitas di Asia Tenggara.
Pengumuman penetapan kebaya sebagai warisan budaya takbenda diumumkan pada pertemuan komite antarpemerintah UNESCO di Paraguay. Keputusan ini merupakan tambahan baru dalam Daftar Representatif UNESCO tentang Warisan Budaya Takbenda. Di Indonesia sendiri, kebaya memiliki banyak jenis, mulai dari kebaya encim, kebaya Kartini, hingga kebaya Betawi.