Banyak lulusan baru yang terburu-buru untuk menerima tawaran pekerjaan setelah menyelesaikan studi mereka. Hal ini biasanya disebabkan oleh keinginan untuk menghindari pengangguran dan segera memulai karier. Namun, jika tidak berhati-hati, lulusan baru dapat terjebak dalam tawaran pekerjaan palsu yang semakin marak. Alih-alih mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, mereka justru bisa mengalami kerugian.
Oleh karena itu, sangat penting bagi lulusan baru untuk memahami berbagai aspek dalam mencari pekerjaan, mulai dari cara membuat CV yang efektif hingga mengenali lowongan kerja yang tidak valid. Berdasarkan informasi dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), berikut adalah ciri-ciri lowongan kerja palsu yang perlu diperhatikan:
Ciri-ciri lowongan kerja palsu:
1. Menawarkan gaji tinggi tanpa kualifikasi yang jelas
Jika menemukan lowongan yang menjanjikan gaji tinggi tanpa menyebutkan kualifikasi yang diperlukan, sebaiknya berhati-hati. Tawaran tersebut mungkin berasal dari perusahaan yang tidak kredibel.
Umumnya, perusahaan akan memberikan gaji yang sesuai dengan kualifikasi calon karyawan. Informasi mengenai gaji biasanya bersifat rahasia dan tidak diumumkan dalam iklan lowongan kerja.
2. Perusahaan tidak memiliki keberadaan online
Salah satu cara termudah untuk menentukan apakah sebuah perusahaan itu nyata adalah dengan mencarinya di internet. Cobalah untuk mencari informasi tentang lowongan tersebut atau perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Biasanya, perusahaan kecil pun memiliki jejak online.