Whitepaper terbaru VIDA berjudul “Where’s The Fraud? The State of Authentication and Account Takeovers in Indonesia” mengungkapkan fakta mengkhawatirkan, bahwa 97% perusahaan di Indonesia mengalami insiden pembajakan akun (Account Takeover) dalam 12 bulan terakhir. Selain itu, 67% konsumen menjadi korban transaksi tidak sah di akun digital mereka. 7 dari 10 serangan siber terhadap bisnis dan individu melibatkan akses tidak sah dari perangkat atau lokasi tidak dikenal.
“Ada juga 71% kasus pembajakan akun berujung pada kerugian finansial atau transaksi ilegal,” kata Niki. Melihat tingginya risiko keamanan ini, VIDA menyarankan beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat, antara lain, hindari menyimpan informasi sensitif di perangkat sewaan, seperti password, PIN, atau data perbankan. Niki juga menyarankan untuk memastikan perangkat telah melalui proses factory reset sebelum dan sesudah digunakan untuk menghapus seluruh jejak data.
“Gunakan autentikasi berlapis saat mengakses akun digital guna mencegah akses tidak sah dan sebisa mungkin, hindari login ke akun penting menggunakan perangkat yang bukan milik pribadi,” kata Niki.
Dengan meningkatnya risiko keamanan dalam penggunaan perangkat sewaan, penting bagi kita untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Dengan demikian, kita dapat tetap aman dan terlindungi dari ancaman kejahatan siber yang semakin canggih.