“Pertanyaan tes baru telah ditambahkan mengenai antisemitisme, hak negara Israel untuk hidup, dan kehidupan Yahudi di Jerman,” ujar pengumuman Kementerian Dalam Negeri Jerman.
Tanggung jawab Jerman terhadap Yudaisme juga menjadi bagian penting dari tes kewarganegaraan baru, sebagai akibat dari pembunuhan Nazi terhadap 6 juta orang Yahudi selama Holocaust.
Pada Maret 2024, surat kabar mingguan Jerman, Spiegel, mengungkapkan bahwa pelamar kewarganegaraan Jerman akan diberi pertanyaan tentang tahun berdirinya Israel, tanggung jawab Jerman terhadap negara tersebut, serta hukuman atas penolakan Holocaust, dan persyaratan keanggotaan bagi orang Yahudi.
Pemerintah Jerman telah lama berusaha untuk “memperbaiki kejahatan” terhadap orang-orang Yahudi. Namun, banyak yang berpendapat bahwa Holocaust tidak bisa membenarkan dukungan Berlin terhadap Israel, terutama karena genosida di Gaza yang telah menelan korban puluhan ribu anak-anak, perempuan, dan orang tak berdosa.
Dengan adanya persyaratan baru ini, diharapkan para calon warga negara Jerman dapat lebih memahami dan menghormati keberadaan Israel serta tanggung jawab sejarah yang dimiliki oleh Jerman terhadap Yudaisme. Semoga hal ini dapat menciptakan hubungan yang lebih baik antara kedua negara dan mendorong perdamaian di kawasan tersebut.