Seluruh mikropartikel yang diidentifikasi memiliki ukuran lebih kecil dari 500 mikrometer, dengan sebagian besar berukuran lebih kecil dari 100 mikrometer. Sebagian besar partikel yang terkait dengan lubang-lubang tersebut berukuran lebih kecil dari 50 mikrometer. Para peneliti menyebut bahwa bentuk partikel yang tidak beraturan tersebut mendukung adanya interaksi dengan partikel lain serta kemungkinan kontak dengan sel manusia.
Sebelumnya, penelitian telah memperkirakan bahwa setiap tahunnya, seseorang dapat “mengonsumsi” mikroplastik sebanyak 39 ribu hingga 52 ribu dari sumber makanan. Jika ditambah dengan partikel yang terhirup, jumlah tersebut bisa mencapai 74 ribu hingga 121 ribu per tahunnya. Sebuah studi lain yang diterbitkan pada Januari 2024 juga menemukan ratusan ribu potongan plastik kecil dalam botol air plastik, angka tersebut jauh lebih tinggi dari laporan sebelumnya.
Dengan temuan ini, penting bagi produsen minuman soda dan otoritas kesehatan untuk memastikan bahwa wadah yang digunakan tidak mengandung partikel plastik yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Diperlukan tindakan preventif dan pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan plastik dalam produk konsumsi sehari-hari agar kesehatan masyarakat dapat terjaga.