Yusuf menekankan bahwa perilaku Doom Spending cenderung muncul saat kondisi ekonomi tidak stabil dan ketakutan akan masa depan. Dengan adanya ketidakpastian ini, pemerintah perlu mencari solusi konkret agar perilaku Doom Spending tidak semakin merajalela di masyarakat.
Dalam konteks Indonesia, penting bagi individu untuk meningkatkan literasi keuangan guna menghindari perilaku berbelanja yang tidak terkendali. Selain itu, edukasi mengenai pentingnya merencanakan keuangan dan berinvestasi juga perlu ditingkatkan agar generasi Z dan milenial dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana.
Kesadaran akan pentingnya mengontrol pengeluaran dan berinvestasi untuk masa depan harus ditanamkan sejak dini. Dengan demikian, diharapkan bahwa fenomena Doom Spending dapat diminimalisir dan stabilitas ekonomi dalam negeri tetap terjaga.