PT PLN (Persero) sedang didorong untuk membangun jaringan listrik terintegrasi atau smart grid antar pulau di Indonesia. Inisiatif ini didorong oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko. Tiko mengatakan bahwa PLN harus meningkatkan kapasitas listrik dengan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini sejalan dengan revisi RUPTL 2024/2034 yang saat ini sedang disusun bersama antara PLN dan pemerintah.
Salah satu rencana yang dibahas adalah bagaimana PLN dapat menggunakan smart grid dan membangun inter-island grid antara Sumatera-Jawa, Kalimantan-Jawa. Hal ini akan memungkinkan transfer kapasitas EBT dari Sumatera dan Kalimantan ke Jawa. Rencana ini diharapkan dapat terwujud dalam 10 tahun ke depan.
Revisi RUPTL yang sedang disusun membutuhkan koordinasi antar kementerian dan merencanakan penambahan kapasitas listrik nasional hingga 71 Giga Watt (GW). Tiko menjelaskan bahwa mayoritas dari penambahan kapasitas tersebut akan berasal dari EBT.
Proses revisi RUPTL hingga tahun 2034 masih dalam tahap persetujuan lintas kementerian yang melibatkan Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. Rencananya, rapat final akan dilakukan pada bulan Januari 2025 untuk menetapkan RUPTL baru tersebut.