Dalam hal pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), BSI akan fokus pada ekosistem haji dengan potensi tabungan haji yang besar. Hery menyebut bahwa saat ini hanya sekitar 5 juta orang yang memiliki rekening tabungan haji dari total 22 juta masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat untuk naik haji. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada potensi yang besar untuk dikembangkan oleh BSI.
Selain itu, BSI juga akan memanfaatkan peluang pertumbuhan melalui layanan bisnis emas, seperti bullion bank yang baru diluncurkan oleh bank tersebut. Hery menegaskan bahwa potensi emas di Indonesia sangat besar, dengan jumlah emas mencapai 1.800 ton yang tersimpan di masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi ini melalui bank, BSI berharap dapat menciptakan efek multiplier yang besar yang akan meningkatkan aset dan DPK bank.
Dengan berbagai strategi pertumbuhan yang telah disusun, BSI yakin bahwa target peningkatan total aset menjadi Rp500 triliun dapat tercapai. Hery optimis bahwa BSI akan terus berkembang dan menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia dan secara global. Dengan komitmen dan kerja keras dari seluruh tim BSI, pencapaian target ini bukanlah hal yang mustahil.