Meskipun demikian, kebijakan ini juga memiliki sisi positif. Dengan adanya relaksasi impor kendaraan bekas untuk keperluan khusus, mungkin akan memberikan alternatif yang lebih terjangkau bagi industri yang membutuhkan truk dengan spesifikasi tertentu. Namun, perlu adanya keseimbangan antara mendukung industri dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah dan pelaku industri dapat bekerja sama untuk mencari solusi terbaik guna menghadapi dampak dari kebijakan ini. Mungkin ada cara lain untuk melindungi industri suku cadang dalam negeri tanpa harus mengorbankan kebutuhan kendaraan khusus yang dapat dipenuhi oleh truk bekas impor.
Dalam menghadapi perubahan kebijakan seperti ini, penting bagi semua pihak terkait untuk tetap tenang dan berpikir secara rasional. Dengan kerjasama yang baik dan solusi yang tepat, diharapkan industri kendaraan komersial dalam negeri tetap dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan global yang semakin ketat.