Sementara itu, OpenAI juga tidak ketinggalan dengan peluncuran model kecerdasan buatan pertama mereka, o1, yang dilengkapi dengan kemampuan bernalar. Melalui metode pelatihan baru menggunakan algoritma pengoptimalan dan kumpulan data pelatihan khusus, o1 mampu melakukan penalaran untuk tugas-tugas kompleks dan memecahkan masalah yang sulit dalam bidang sains, pemrograman, dan matematika.
Dibandingkan dengan model sebelumnya, o1 menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam menyelesaikan masalah rumit. Dengan metode pelatihan “Reinforcement Learning” dan penggunaan “rantai pemikiran” untuk memproses kueri, o1 memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dan lebih jarang mengalami halusinasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa o1 mampu mencapai skor yang tinggi dalam ujian kualifikasi Olimpiade Matematika Internasional dan kompetisi pemrograman daring. Dengan nilai yang jauh lebih baik daripada model sebelumnya, o1 menjadi pilihan unggul bagi pengembang AI yang ingin menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.
Dengan begitu, Alibaba dan OpenAI telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan yang semakin canggih dan dapat menangani tugas-tugas yang lebih kompleks. Kedua model AI ini menjanjikan kemajuan yang signifikan dalam dunia teknologi dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih cerah dalam pengembangan kecerdasan buatan.