Eric Schmidt, mantan CEO Google yang legendaris, kembali ke dunia teknologi dengan proyek ambisius bernama Hooglee. Platform AI terbarunya ini ditujukan untuk industri kreatif, khususnya dalam pembuatan video. Dengan pengalaman panjangnya di bidang teknologi, Schmidt yakin bahwa Hooglee akan mengubah cara kita berkomunikasi dan berbagi informasi melalui video.
Hooglee, menurut Forbes, adalah startup yang bertujuan untuk mengubah cara orang terhubung melalui kekuatan AI dan video. Dengan Hooglee, proses pembuatan video menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi semua orang. Schmidt menjelaskan platform ini sebagai alat yang memungkinkan siapa pun, bahkan tanpa keterampilan teknis, untuk membuat video berkualitas tinggi dengan cepat. Selain itu, Hooglee juga dirancang sebagai platform jejaring sosial, di mana pengguna dapat berbagi dan terhubung dengan komunitas melalui fitur-fitur sosial yang disediakan.
Tim di balik Hooglee dipimpin oleh Sebastian Thrun, yang telah berkontribusi pada banyak inovasi Google seperti Waymo (self-driving car) dan X (moonshot factory). Thrun juga mengelola Project Eagle, proyek drone militer rahasia yang didanai oleh Schmidt. Keberadaan Thrun membawa pengalaman dan visi yang kuat untuk menjadikan Hooglee sebagai pemain utama di dunia AI video. Tim Hooglee juga terdiri dari mantan peneliti AI dari Meta dan pakar generatif AI, seperti Bichen Wu, yang bergabung untuk mengembangkan teknologi text-to-video generasi terbaru.
Fitur yang ditawarkan oleh Hooglee sangat menarik, termasuk AI Content Assistant yang memberikan saran real-time untuk meningkatkan kualitas video, serta Multilingual Video Creation Tool yang memungkinkan pengguna membuat video dalam berbagai bahasa secara bersamaan. Fitur-fitur ini dirancang untuk menyederhanakan proses kreatif, sehingga siapa pun dapat memanfaatkannya tanpa harus menjadi ahli teknologi.