Meskipun disebut sebagai “alternatif TikTok,” Hooglee lebih fokus pada peningkatan kualitas konten daripada sekadar tren viral. Tantangan terbesar bagi Hooglee adalah bersaing dengan platform-platform besar seperti TikTok, OpenAI Sora, dan Runway AI yang sudah mapan di pasar video AI. Eric Schmidt sendiri sebelumnya sempat mempertimbangkan untuk membeli TikTok, namun akhirnya memilih untuk fokus pada pengembangan Hooglee.
Schmidt menyadari risiko besar yang terkait dengan penggunaan AI, seperti penyalahgunaan teknologi deepfake. Oleh karena itu, ia menyarankan penggunaan watermark dan deteksi AI untuk mencegah penyebaran konten palsu. Meskipun masih menjadi tanda tanya apakah Hooglee akan mengintegrasikan fitur ini, potensi platform ini untuk mendemokratisasi pembuatan video sangat besar.
Hooglee bukan sekadar platform AI biasa, melainkan visi Eric Schmidt tentang bagaimana teknologi dapat mendekatkan orang melalui konten video. Dengan kombinasi inovasi AI dan fitur sosial, Hooglee memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di dunia teknologi. Dengan Hooglee, kita dapat berharap untuk melihat evolusi baru dalam cara kita berkomunikasi dan berbagi informasi melalui video.
