Xiaomi ikut meramaikan industri kecerdasan buatan (AI) dengan merilis Large Language Model (LLM) pertama mereka, MiMo-7B. Perusahaan teknologi asal China ini benar-benar membuat gebrakan dengan model AI yang diklaim bisa menulis program komputer dan menyelesaikan persoalan kompleks dengan nalar seperti manusia.
MiMo-7B bukan sekadar model AI biasa, tapi bisa dibilang model AI yang bisa “berpikir” sebelum memberikan respons atau penyelesaian masalah. Xiaomi telah melatih MiMo-7B dengan 25 triliun token, yang dibagi ke dalam beberapa tahap. Salah satu tahapnya adalah melatih AI ini dengan 200 miliar reasoning token agar bisa berpikir sebelum menjawab.
Meskipun memiliki parameter lebih sedikit dibandingkan dengan model LLM populer lainnya seperti o1-mini dari OpenAI atau Qwen-32B-Preview milik Alibaba, MiMo-7B tetap mampu bersaing dalam pengujian kinerja AI. Pada benchmark penyelesaian soal matematika internasional AIME-24, versi MiMo-7B yang paling mumpuni memiliki performa 68,2 persen. Sedangkan pada uji LiveCodeBench V5, MiMo-7B-RL disebut memiliki performa mencapai 57,8 persen.