Meskipun demikian, Shue menekankan bahwa penilaian kepribadian berbasis AI tidak selalu akurat dan dapat digunakan di dunia nyata, seperti dalam proses seleksi pelamar berdasarkan wajah menggunakan AI. Hal ini dikarenakan penilaian hanya berdasarkan fitur-fitur yang tidak dapat dikendalikan dan sulit diubah oleh individu.
Tentu saja, orang masih bisa mengubah penampilan wajah mereka, baik dengan menggunakan alat digital maupun kosmetik. Namun, jika teknologi ini digunakan dalam penyaringan pasar tenaga kerja atau pasar kencan, mungkin akan ada orang yang mulai mengubah foto mereka agar terlihat seperti orang lain atau melakukan prosedur kosmetik untuk mengubah wajah asli mereka.
Jadi, meskipun AI dapat membantu dalam memprediksi kepribadian seseorang melalui ekspresi wajah, tetaplah ingat bahwa kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilihat dari wajahnya saja. Orang masih memiliki kontrol atas perubahan kepribadian mereka, meskipun hal ini mungkin tidak selalu terlihat dari luar.