Google Pakai Energi Nuklir untuk Kembangkan AI

Google Pakai Energi Nuklir untuk Kembangkan AI

Terrell menambahkan bahwa energi nuklir merupakan bagian dari strategi jangka panjang Google untuk memastikan ketersediaan energi bebas karbon demi mendukung percepatan penggunaan AI. Energi nuklir diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daya yang terus meningkat akibat pesatnya perkembangan AI.

Energi nuklir dipilih sebagai alternatif yang lebih konsisten daripada tenaga surya dan angin oleh banyak perusahaan teknologi untuk memenuhi kebutuhan daya AI. Microsoft, misalnya, akan memanfaatkan energi nuklir dari Three Mile Island untuk memperkuat jaringan listrik yang melayani 13 negara bagian.

Konsumsi daya pusat data yang besar telah menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas jaringan listrik, terutama dengan meningkatnya kebutuhan energi akibat AI. Perusahaan layanan cloud Amazon, AWS, juga telah sepakat untuk berinvestasi dalam pusat data yang didukung oleh pembangkit listrik nuklir di Pennsylvania.

Meskipun begitu, energi nuklir masih menuai kontroversi karena masalah limbah radioaktif, potensi kecelakaan, dan biaya tinggi terkait pembangunan dan penutupan pembangkit. Meskipun kecelakaan di Three Mile Island pada 1979 menimbulkan ketakutan di Amerika Serikat, tidak ada dampak kesehatan yang terdeteksi akibat pelepasan radioaktif yang terjadi.

Dengan adanya kemitraan antara Google dan Kairos Power, diharapkan teknologi SMR dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan jaringan energi di seluruh dunia. Google percaya bahwa energi nuklir akan menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi AI.